Kemunculan Vertical Garden menjadi sebuah solusi baru bagi setiap orang yang ingin mempunyai taman yang indah di rumahnya.
Meskipun sebagai alternatif, bukan berarti Taman Vertikal tidak lebih bagus dari taman-taman kebanyakan.
Namun seiring berjalannya waktu, kini Vertical Garden tidak hanya sebagai taman alternatif bagi orang-orang yang mempunyai keterbatan lahan.
Vertical Garden sudah mengalami banyak perkembangan, mulai dari jenis tanaman, cara mengembangkan dan bahkan Taman Vertikal banyak yang sengaja dibuat diatas lahan yang sangat luas.
Hampir semua jenis tanaman bisa diaplikasikan pada Taman Vertikal dan diperlukan metode tertentu untuk mewujudkannya.
Mungkin ada yang beranggapan bahwa tanaman yang bisa merambat di dinding itu adalah tanaman Vertical Garden. Tapi itu tidak sepenuhnya benar, kendati tanaman yang bisa merambat tersebut hidup di bidang vertikal.
Sebuah Taman Vertikal memerlukan media tertentu dan tidak bisa serta-merta langsung diterapkan pada pagar atau dinding rumah begitu saja.
Salah satu metode yang sering diaplikasikan untuk membangun Vertical Garden yaitu metode hidropik menggunakan geotextile, dengan menata tanaman sedemikian rupa pada dinding menggunakan modul (untuk menempatkan tanaman) dan dengan pemeliharaan khusus serta pengaturan otomatis.
Tujuan memiliki Vertical Garden
(VG) tentu tidak sekedar sebagai hiasan dan mempercantik penampilan
rumah yang tidak memiliki area luas untuk membuat taman seperti orang
kebanyakan saja, dibalik itu sebagaimana mamfaat tanaman lainnya yaitu
untuk menciptakan ruang hijau, mengurangi panasnya suhu udara, dan yang
paling penting menambah oksigen.
Satu perbedaan mamfaat yang sangat
kentara antara Vertical garden dan taman biasa adalah VG tidak dapat
menahan erosi (longsor) layaknya taman biasa yang tertancap di tanah.
Teknik penanaman Vertical Garden tak ubahnya seperti tanaman hidroponik, yang artinya tidak ada tanah untuk bercocok tanam.
Menurut salah seorang praktisi dan konsultan Taman Vertikal Ir. Slamet Budiarto, tiga pilar utama yang menyokong kehidupan tanaman adalah air, pupuk dan cahaya matahari.
Jika ketiga pilar tersebut tersedia maka dimana saja dan dengan cara apa saja tanaman bisa tumbuh.
Bahkan di lokasi yang tidak ada sinar matahari sedikitpun, bisa memamfaatkan lampu untuk membuat cahaya matahari buatan.